TEMPO.CO, Washington – Gedung Putih akan membuka bagian pertama dari proposal perdamaian Israel – Palestina, yang telah lama ditunggu. Ini akan dilakukan pada saat konferensi internasional di Bahrain pada akhir Juni 2019.
Baca juga: 4 Sikap Amerika Serikat Terhadap Palestina di Masa Donald Trump
Salah satu poin yang menjadi bahasan dalam proposal itu adalah rencana peningkatan investasi di Tepi Barat dan Jalur Gaza, yang dikelola Otoritas Palestina atau PLO.
“Kami pikir ini merupakan kesempatan untuk memaparkan rencana ekonomi yang telah kami bahas cukup lama dan mempresentasikannya di Timur Tengah,” kata seorang pejabat senior dari pemerintah Amerika Serikat seperti dilansir Reuters pada Senin, 20 Mei 2019.
Konferensi di Bahrain ini akan digelar pada 25 – 26 Juni di Kota Manama dan membahas tahap pertama dari rencana perdamaian. Acara ini akan melibatkan perwakilan para pengusaha dan eksekutif perusahaan dari Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Acara ini juga akan dihadiri sejumlah menteri keuangan.
Baca juga: Amerika Serikat Veto Resolusi DK PBB untuk Palestina
Tim perdamaian Trump dipimpin oleh menantunya yaitu Jared Kushner dan utusan regional Jason Greenblatt. Mereka mencoba fokus pada pengembangan manfaat ekonomi meskipun sejumlah pengamat merasa skeptis usaha ini akan berhasil.
Baca jual: Jual Tanah ke Israel, Warga Palestina Ini Akan Dikirim ke Amerika
Presiden Trump menyebut rencana perdamaian ini sebagai “deal of the century” atau kesepakatan abad ini. Namun, sejumlah pejabat Palestina menyebut rencana itu mengandung bias yang menguntungkan Israel.
Soal kehadiran perwakilan Israel dan Palestina dalam acara ini, seorang pejabat AS lain enggan memastikan. Namun, beberapa pemimpin bisnis Palestina, menurut pejabat ini, menunjukkan minat untuk menghadiri konferensi. Juru bicara kementerian Keuangan Israel mengatakan,”Kami belum menerima undangannya.”